Sejarah
Desa Pantai Cempa

Desa Pantai Cempa dahulu dikenal dengan nama Desa "Pantai Jeumpa" ini memiliki sejarah menarik yang diwariskan oleh para orang tua didesa tersebut. Nama "Pantai Jeumpa" berasal dari sejarah pertemuan antara raja dan putri di daerah tersebut. Raja memutuskan untuk membangun sebuah desa di tempat itu dan menamakannya "Pantai Jeumpa".
Salah satu ciri khas Pantai Jeumpa pada masa awalnya adalah adanya sungai dengan diameter sangat besar mirip dengan garis pantai. Namun seiring berjalannya waktu, sungai menjadi semakin kecil dan diameternya semakin kecil. Hingga saat ini, sungai telah mengalami perubahan yang signifikan. Meski asal usul raja ini sudah diketahui sejak lama, namun keturunan raja ini belum diketahui hingga saat ini. Identitas dan jejak leluhur Raja masih menjadi misteri bagi warga Desa Pantai Cempa.
Perubahan nama dari "Pantai Jeumpa" menjadi "Pantai Cempa"terjadi karena masyarakat Tamiang, salah satu suku yang tinggal di daerah tersebut, kesulitan mengucapkan "Jeumpa". Oleh karena itu sering disebut sebagai "Pantai Cempa" oleh para pendatang yang tinggal di desa tersebut. Catatan-catatan ini berdasarkan cerita dan tradisi lisan yang diturunkan dari generasi ke generasi oleh sesepuh desa di desa Pantai Cempa. Meskipun beberapa detail mungkin tidak dapat dilacak, sejarah merupakan bagian penting dari warisan budaya dan sejarah desa.